Chanyeol sampai.
Ia masih bisa melihat Baekhyun di sana. Baekhyun duduk dengan kondisi yang masih memeluk Devlin.
Jika dilihat tidak ada yang salah dengan Devlin, anaknya itu hanya jatuh tertidur tapi kenapa sorot mata Baekhyun begitu panik dan khawatir?
Ia buru-buru mencari tempat parkir, tidak peduli apakah dirinya memarkirkan mobilnya secara ilegal atau tidak.
Sungguh, Chanyeol sendiri tidak tahu apa yang membuatnya penasaran dan ikut khawatir sekarang.
Mungkin feeling?
Padahal minggu-minggu kemarin ia lebih memilih Hani yang jatuh kesakitan dan meninggalkan Baekhyun yang menangis karena Devlin sakit.
Kaki jenjangnya mengambil langkah lebar di kerumunan orang. Sesekali berdecak kesal karena pandangannya terhalang.
Ponselnya terus berdering, itu pasti Hani karena setelah mengantar Malka tadi ia langsung pergi begitu saja tanpa berbicara dulu kepadanya.
Untuk sekarang Chanyeol sedang tidak ingin mengangkatnya.
“Baekhyun ada apa?” Chanyeol menepuk pundak sempit Baekhyun dari belakang.
“Kak— Mas Chanyeol.” Yang ditepuk menoleh terkejut. Matanya memerah bengkak dipenuhi air mata.
“Kenapa sama Devlin?”
“Baekhyun!!” Baekhyun lantas beranjak dari duduknya mendekati seseorang yang baru saja datang.
“Kak Joo, Devlin.. aku gak tau hiks.”
Joo Hyuk melirik Chanyeol yang sedang menatapnya meminta penjelasan. Namun Baekhyun yang terus menangis membuatnya tidak tidak enak hati dan langsung mengambil alih tubuh Devlin darri pelukan Baekhyun.
“Kita ke dokter, ya. Tenang jangan nangis, Dev gak papa.”
Chanyeol mundur memberi Joo Hyuk ruang lalu diikuti Baekhyun yang masuk ke dalam mobil pria tersebut.
Baekhyun mengabaikannya.
Pesan yang ia kirim juga tidak dibalas.
Bahkan sekedar meliriknya saat akan pergi pun tidak.