“Halo! Luna di sini..”
“Luna mau nunjukin hasil gambarnya Luna.” Suara berisik Luna ngebuka buku gambarnya kedengeran lewat mic yang dia pegang.
“Umm.. ini Luna.” Telunjuknya diarahkan ke gambar anak kecil yang dikuncir dua, “dan ini papa, sumber kebahagiaannya Luna.”
“Daddynya Luna kok gak ada digambar?” Salah seorang temannya bertanya.”
“Luna gak punya daddy, Luna cuma punya Papa.”
“Kenapa?”
“Luna gak tau kenapa gak punya daddy, tapi Luna gak sedih soalnya punya om yang selalu bikin Luna seneng.”