“Ini, Mas.”

“Makasih Baek. Saya permisi..” Chanyeol berbalik arah menuju mobilnya.

“Mas?”

Chanyeol baru saja akan membuka pintu mobil namun suara Baekhyun memanggilnya. “Iya, Baek?”

“Siapa?”

Chanyeol mengernyit tidak mengerti apa yang dimaksud Baekhyun.

“Mas mau tunangan? Sama siapa?” Tanya Baekhyun sekali lagi.

Chanyeol mendekat, kedua sudut bibirnya terangkat. “Oh iya saya lupa bilang. Hari Minggu saya sama Hani tunangan, tempatnya di Hotel Cleo jam 9 pagi. Kalau nanti ada waktu saya harap kamu bisa dateng.”

Baekhyun terdiam, asyik menatap Chanyeol yang berbicara. Ia bisa melihat sendiri mata Chanyeol yang berbinar, tidak bisa bohong bahwa Chanyeol sendiri antusias dan senang memberitahu kabar itu kepada Baekhyun

Mulutnya terbuka tapi kembali tertutup saat melihat Chanyeol buru-buru membuka pintu mobil.

Baekhyun kira Chanyeol akan langsung pergi. Tapi ternyata Chanyeol kembali sambil membawa sepucuk surat undangan kepadanya.

“Ini buat lebih jelasnya lagi.”

“I-iya Mas.” Bibir Baekhyun kelu, hanya itu yang sanggup dikatakan. Nadanya pun terdengar lirih tapi Chanyeol tidak menyadari.

Entah Chanyeol sengaja bersikap seolah tidak peduli atau memang benar-benar tidak sadar.

“Udah malem, saya permisi. Sekali lagi makasih, Baek. Maaf soal tadi.” Senyuman manis Chanyeol berikan kepada Baekhyun yang masih menatapnya.

“Soal tadi apa?”

“Soal tadi apa maksudnya?” Satu alisnya terangkat, lagi-lagi aktivitas Chanyeol membuka pintu mobil terhenti.

Baekhyun tersenyum bodoh, “Eh enggak. Hati-hati ya, Mas!”

Mobil Chanyeol pergi meninggalkan Baekhyun seorang diri di luar rumah.

Soal tadi?

Benar, apa maksudnya?

Baekhyun mengharapkan Chanyeol menjelaskan apa lagi? Sudah jelas “soal tadi” yang dimaksud itu paper bag yang tertukar.


Please Come and Celebrate The Engagement of :

Park Chanyeol & Choi Hani


Matanya mulai basah membaca tulisan tersebut, tidak menyangka jika Chanyeol akan segera bertunangan lalu menikah.