“Kenapa Baekhyun?”

“Kenapa gak bilang sama saya kalau Devlin sakit?”

Chanyeol memaksa Baekhyun masuk ke dalam mobil. Beberapa pertanyaan terlontar tapi tak satu pun dijawab oleh Baekhyun.

Baekhyun memalingkan wajahnya. Enggan memberitahu.

“Baekhyun liat saya!” Chanyeol memegang pundaknya agar bisa berhadapan.

“Mas mau apa?” Manik matanya membalas tatapan tajam yang Chanyeol berikan.

“Saya masih ayahnya..”

“Ya terus?”

“Baekhyun anak saya juga. Kenapa sembunyiin ini dari saya?”

Baekhyun melepas kedua tangan Chanyeol yang memegang pundaknya, “kalau aku kasih tau emangnya Mas Chanyeol mau apa?”

“Mas Chanyeol gak pernah peduli sama Devlin. Buat apa aku kasih tau?”

“Mas Chanyeol juga mau nikah, mau punya kehidupan baru dengan orang yang pasti bakal Mas Chanyeol prioritasin.”

Chanyeol memandang Baekhyun tidak mengerti. Apa belum jelas ucapannya tadi kepada Hani tentang pernikahannya yang batal?

Kenapa Baekhyun selalu berpikir seperti itu?

“Udah? Aku mau turun.”

“Enggak. Saya anterin.” Ia menahan tangan Baekhyun yang hendak membuka pintu mobil.

Lelaki mungil dihadapannya menggeleng, “enggak, Mas. Aku bisa sendiri.”

“Di luar hujan, Baekhyun.”

“Aku ada payung. Aku bisa naik bus atau pesen taksi.”

“Di sini gak ada halte bus, sinyal juga susah.”

Baekhyun jengkel mendengarnya.

“Aku udah dewasa!!”

“Tapi ini udah malem.” Ucap Chanyeol tidak mau kalah.

“Saya anterin. Sekali ini aja.” Mesin mobil dinyalakan.

“Jalan Mangrove.”

“Apa?”

“Turunin di sana.”

Bisa apa lagi Chanyeol selain menuruti permintaan Baekhyun? Ia mengangguk, setidaknya lebih baik daripada mantan suaminya itu pulang sendiri di tengah hujan deras.

Keheningan menyelimuti perjalanan mereka berdua.

Baekhyun dengan pikirannya yang kembali bercabang, tentang Devlin, pertanyaan Chanyeol, dan pertemuannya dengan Hani dan Kris tadi.

Sementara Chanyeol yang harus menelan pil pahit atas kejadian hari ini. Terlalu banyak kejadian membuatnya pening, pernikahan yang ia urus sendiri mendadak batal karena Hani.

Jika itu bukan tentang Hani yang kembali menjalin hubungan dengan Kris di belakangnya mungkin akan lain lagi.

Tentu hal itu sangat menyakiti harga dirinya. Prinsip Chanyeol; kesalahan apapun ia maafkan kecuali perselingkuhan.

Lalu tentang bayi yang Hani kandung.. Chanyeol menjadi ragu. Ia merasa tuduhannya kepada Hani itu benar.

Sakit untuk yang kesekian kali. Padahal ia sudah menaruh banyak cinta dan harapan pada calon bayinya.

Dan untuk Devlin.. Chanyeol masih akan berusaha agar ia bisa bertemu anaknya.

Karena ternyata mau sejauh apapun Chanyeol melangkah ia akan tetap kembali. Kembali pada prioritasnya dulu.

“Dev baik-baik aja, kan?”

“Ya.”

Meski singkat itu sudah sedikit mengobati rasa khawatirnya, ia masih belum tahu penyakit apa yang menimpa anaknya.

“Bukan penyakit serius, kan?”

Tidak ada jawaban.

Saat Chanyeol akan mengajukan kembali pertanyaan Baekhyun sudah lebih dulu membuka mulutnya,

“turunin di sini.”

Di pinggir jalan terdapat mobil hitam yang pernah Chanyeol lihat.

Juga seorang lelaki yang sedang berdiri menunggu seseorang.

“Kak Joo!”

Joo Hyuk yang menjemputnya.