Perkara hadiah mainan untuk Devlin saja Chanyeol sampai segininya.
Hari ini seharusnya ia lembur di kantor tapi demi menemukan mainan ia rela mengunjungi rumah Hani di waktu yang hampir tengah malam.
“Pasti ada di sana.”
“Bisa-bisanya kebawa.”
Khawatir. Takut Hani berpikiran macam-macam mengingat wanita itu sering curiga terhadapmya.
Chanyeol memasuki pekarangan rumah Hani. Ia mengernyit lampu ruang tamu terlihat masih menyala.
Pintu diketuk 3 kali dan seseorang memunculkan wajahnya di balik pintu.
“Kris?” Rahang Chanyeol mengeras.
Ada apa malam-malam begini Kris ada di rumah Hani?
“Siapa, Kris?” Hani mengintip dan langsung terkejut melihat Chanyeol yang menatap tajam ke arahnya.
“Maaf Yeol, lo pasti bingung. Malka abis main di rumah gue dan ini baru nganterin dia pulang.” Jelas Kris.
Ekspresi Chanyeol melunak mendengar penuturan Kris.
Tidak apa-apa. Baginya ia tidak perlu marah karena ini, ia tidak punya hak melarang Kris bermain dengan Malka, toh Kris adalah ayah kandungnya.
“Malka, Daddy pulang dulu, ya? Jangan nakal sama Mommy.” Kris berpamitan dan langsung pergi mengendarai mobilnya.
“Kok kamu gak bilang?”
“Gak bilang gimana sih, Yeol? Mana sempet aku bilang. Dari pagi gak ada mood main hp gara-gara ini.” Telunjuknya mengarah ke perut buncitnya.
Benar juga, semakin ke sini mood Hani semakin tidak karuan akibat bawaan hamil.
“Paper bag lain ada kebawa di sini gak?”
Hani diam-diam berdecih mendengar kata paper bag.
“Demi anak kandung sampe kayak gitu.“
“Anak kandungnya sendiri aja mana peduli.“
“Hani?”
“Kalau ada udah aku kasih tau. Lagian paper bag apa? Penting banget sampe dicari segitunya? Jatoh kali atau kamu lupa nyimpen.”
“Mommy baju Daddy Kris ketinggalan.”
Bukannya tadi Kris pakai baju?
Kok bisa sampe ketinggalan?
Chanyeol mengusap wajahnya lalu menuju dapur dan mengambil air minum. Berusaha mengusir pikiran negatifnya.
“Kayaknya tadi Daddy Kris gak sengaja ninggalin baju. Bajunya juga kotor ini.” Hani meneliti baju milik Kris.
“Daddy Yeol tadi aku main kasir-kasiran sama Daddy Kris.” Malka bergelut manja dipelukan Chanyeol.
“Seru?”
“Seru dong.”
“Lebih seru mana main sama Daddy Yeol?”
“Mmm.. Daddy Yeol nomor satu, hehehe.”